Powered By Blogger

Kamis, 28 Januari 2010

Belajar Dari Bu fatimah

Oleh :UStd Puji.

Sebut saja namanya Ibu Fatimah, seorang Guru Tsanawiyah di sebuah kota kecil. Ia mengajar Agama bagi anak kelas, 4, 5 dan 6 di madrasah tersebut. Usianya masih muda dan cantik, penampilannya sederhana dengan berjilbab rapi. Sebelum jam pulang sekolah, ia mengajar di kelas 6 sekolah tersebut. Meski ia guru honorer, tapi ia tampak bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid muridnya. Ia kemudian duduk menghadap murid muridnya ..di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus.

Sang guru berkata.."Anak-anak, tolong perhatikan, Ibu punya permainan ... caranya begini ..di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus .. jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "kapur "!!, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "penghapus" ... " Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti dan sang guru berganti gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat ..

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata ... "Baik sekarang perhatikan ..jika saya angkat kapur, maka berserulah "penghapus" jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "kapur" dan dijalankanlah adegan seperti tadi," Tentu saja murid murid kerepotan dan kelabakan, dan sangat sulit untuk merubahnya, namun lambat laun, mereka bisa beradaptasi .. dan tidak lagi sulit selang beberapa saat , permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid muridnya ..

"Anak anak, begitulah kita ummat islam ...mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil ... kita begitu jelas membedakannya, namun kemudian, setan memaksakan kepada kita lewat berbagai cara, untuk membalik sesuatu ... dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya ..pertama tama mungkin akan sulit bagi kita menerima hal tersebut, tapi karena terus disosialisasikan terus menerus kedalam benak kita dengan cara cara yang sangat menarik akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu ... dan kalian mulai mengikutinya dan percaya bahwa yang bathil itu sesunnguhnya haq. "

“Ingatlah anak-anak, Setan tidak akan pernah berhenti membalik nilai-nilai Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW. Karena pengaruh tontonan sinetron yang mengajarkan kekafiran dan anehnya disukai, kini ...pacaran tidak lagi sesuatu yang tabu, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian mini menjadi hal yang lumrah, sex before married menjadi suatu hiburan ..materialistis dan permisive kini menjadi suatu gaya hidup pilihan tawuran menjadi trend pemuda..semuanya sudah terbalik .. dan tidak disadari .. kalian sedikit demi sedikit menerima nya ..paham ?" tanya ibu guru kepada murid muridnya.

"Paham buu ..."

"Baik, sekarang permainan kedua .. begitu bu guru melanjutkan ...bu guru punya Al-Qur'an ...ibu letakkan di leker persis ditengah-tenag karpet besar ini. Nah sekarang ...kalian berdiri di luar karpet ..lalu .. gamenya adalah...bagaimana caranya mengambil Al-Qur'an yang ada ditengah tanpa menginjak karpet...nah .. nah nah.."

Murid-muridnya berpikir keras ..ada yang punya alternatif dengan tongkat .. dan lain lain ... akhirnya sang guru memberikan jalan keluar ...ia gulung karpetnya, dan ia ambil Al-Qur'an nya ...dan ia memenuhi syarat..tidak menginjak karpet ..

"Anak-anak, setan tidak akan menginjak nginjak kalian dengan terang terangan .. karena tentu kalian akan menolaknya mentah mentah ..preman terminal-pun tidak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka ..tapi mereka akan menggulung kalian perlahan lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar .... Jika seseorang ingin membangun rumah yang kuat, maka dibangunnyalah pondasi yang kuat ..begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah akidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau membongkar pondasinya terlebih dahulu, tentu .. saja .. hiasan hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, lemari disingkirkan dulu ..satu persatu .. baru rumah dihancurkan."

"Begitulah setan menghancurkan kita ..ia tidak akan menghantam kita secara terang terangan, ...tapi ia akan perlahan lahan mencopot kalian .. mulai dari perangai kalian, cara hidup kalian, model pakaian kalian .. dan lain lain, sehingga meskipun kalian muslim, tapi kalian telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka ... dan itulah yang mereka inginkan. Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran) ...dan inilah yang dijalankan oleh setan. Jika pondasi iman kalian tidak kuat maka kalian akan mudah sekali terbawa oleh faham mereka dalam Ghazwul fikri tersebut. Paham anak anak ??? "

"Paham buuuuuuu ..."

"Kenapa mereka tidak berani secara terang terangan menginjak-injak Islam, bu..?" tanya salah seorang dari mereka.

"Menurut setan, ummat Islam itu ibarat seperti monyet. Monyet itu kalau bergelantungan di pohon, lalu ada angin sepoi sepoi, maka monyet akan mengantuk, dan ia akan terjatuh dari pohon itu ...tapi kalau ada angin kencang, maka monyet itu akan memegang ranting pohon dengan kuat .."

"Begitulah ummat Islam .. kalau diserang perlahan lahan, mereka tidak akan sadar hingga akhirnya ia ambruk dan kalah. Tapi kalau diserang serentak terang terangan, mereka akan bangkit serentak, mereka baru akan sadar jika sudah mau ambruk.."

"Paham anak anak ??"

"Paham buuuu ..."

"Kalau begitu .. kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang ... " dan matahari bersinar terik tatkala anak anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka, dengan pikiran masing masing di kepalanya akan pelajaran hikmah dari Ibu Fatimah, guru Agamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar